My Name
Kamis, 10 April 2014
Jumat, 04 April 2014
Rabu, 02 April 2014
MAKALAH SOFTALL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang paling digemari masyarakat di Amerika Serikat dan perkembangannya sangat pesat, namun lain halnya dengan msayarakat diindonesia olahraga ini tidak begitu dikenal, hanya sebagian masayarakat mengetahuinya dan beberapa sekolah tertentu. Padahal olahraga ini dapat dimainkan oleh semua kalangan, baik yang tua, muda, anak-anak, orang dewasa laki-laki, atau pun perempuan dan tiadak perlu lapangan yamg luas untuk melakukan olahraga ini. Maka dari itu dengan adanya mekalah ini akan menjadi acuan bagi saya agar bisa mengatahui olahraga ini dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah bahawa, softball sebagai salah satu cabang olahraga yang banyak digemari. maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi masayarakat apabila ingin melaksanakan pertandingan/kompetisi.
C. Tujuan
Dalam kontaks ini softball merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat penting, sebagai aktifitas gerak dalam berolahraga, karna semua kalangan dapat memainkannya, dan tidak perlu lapangan yang luas unutk melakukan permainan ini. Maka dari itu timbulperhatian yang serius terhadap cabang olahraga tersebut, agar olahraga ini dapat diketahui oleh semua kalangan khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Softball Didunia
Softball adalah olahraga yang diciptakan oleh George Hancock. Olahraga ini lahir di amerika serikat, tepatnya Chicago, pada tahun 1887. Pada awalanya permainan ini hanyalah sebuah aktivitas rekreasi yang dilakukan dalam ruangan tertutup. Olahraga ini adalah keturunan atau cabang langsung dari baseball. Sebenarnya aktivitas dalam ruangan tertutup ini ditujukan sebagai sarana berlatih baseball saat musim dingin. Karenanya, olahraga ini disebut “indoor baseball”. Uniknya, softball awalnya menggunakan sarung tinju yang dilintir sebagai ball dan gagang sapu sebagai bat.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Lahirnya softball sangat tiba-tiba. Suatu hari pada tahun 1887, lulusan universitas Yale dan Harvard berkumpul di Farragut Boat Club di Chicago untuk mendengar pengumuman skor permainan sepakbola tahunan. Ketika skor diumumkan dan seluruh taruhan dibayar, seorang supporter Yale melempar sebuah sarung tinju yang dilintir kea rah supporter Harvard, dan seorang alumnus Harvard secara spontan mengambil gagang sapu dan memutar-mutar gagang tersebut, sebagai tanda kericuhan. Saat itulah George Hancock berteriak “play ball!”, dan ia mengitkan sarung tinju pada bola baseball dan menggunakan gagang sebagai bat. Seminggu kemudian Hancock merancang bola softball yang seperti sekarang dan bat yang “oversize”. Lalu peraturan resmi permainan softball dibuat oleh Farragut Boat Club. Dengan cepat softball menjalar keluar kota dan menjadi terkenal.
Dengan menjalarnya permainan ini di berbagai tempat dan tidak lagi merupakan sekedar aktivitas rekreatif, maka diperlukan peraturan-peraturan. Maka lahirlah Federasi Softball Internasional (ISF). Badan inilah yang membuat peraturan-peraturan softball yang berlaku secara universal, baik di Indonesia maupun Eropa. Dengan terbentuknya badan ini dan peraturan yang resmi, memungkinkan dapat diadakannya pertandingan softball antar Negara. Lalu mulai dibuat kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.
Salah satu yang membuat softball menjadi terkenal adalah bahwa permainan ini tidak memandang gender, baik wanita maupun pria bebas bermain dalam softball, tidak seperti baseball yang hanya diperuntukkan bagi pria.
B. Perkembangan Softball
Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS ke Kanada, Eropa, dan kemudian Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah usainya Perang Dunia II. Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan Korea Selatan, softball telah menjadi permainan rakyat. Olahraga ini menjadi olahraga yang sangat pesat perkembangannya dan begitu digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur Softball Asia, yang disingkat ASA-ASIA. Anggotanya antara lain Jepang, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai, Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Artinya hanya dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja. Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu, softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok, terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih menyenangi olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta, Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta. Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan.
C. Peraturan Permainan Softball
1. Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)
Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk ¼ lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua 9 pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu; 3 orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man), ditambah 2 pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas Pitcher’s Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kira-kira 18,5 -19 m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batter’s Box disamping Homeplate.(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting pertama ttg “Mengenal Baseball” utk melihat letak Batter’box & Home plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya. Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT baik itu Batter ataupun Runner). 1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x offense.
2. Pitcher ( Pelempar )
Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter) tidak mungkin dapat memukul bola lemparannya. Partnernya “Catcher”, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul, baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.
3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone
Satu lemparan “Strike” akan dan hanya dihitung untuk keuntungan Pitcher, umumnya jika : bola lemparannya tepat berada dalam “Strike Zone” dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter- bola lemparannya diluar “Strike Zone”atau “Ball” dan tdk terpukul walaupun di-swing oleh Batter dan bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed “Foul Ball”atau keluar daerah permainan “Foul Territory”.
Strike Zone adalah daerah “kotak imajinasi” tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d siku tangan depan si-Pemukul / Batter.
4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola
Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke daerah permainan “Fair Territory”, seperti yg ditunjukkan oleh line yg berwarna kuning.
5. Strikes
Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke dalam Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan “OUT“ dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout.
6. Balls
Karena bola “Strikes“ sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan “Swing“ atau memukul bola-bola jelek (Balls).
7. Baserunning
Setiap Hitter yg telah memukul bola ke daerah permainan, berlanjut sebagai Pelari (Baserunner).
8. Fly Out
Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 “OUT”, yaitu mematikan 3 pemain tim lawan, .baik itu Hitter ataupun Baserunner.
9. Force Out
Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base.
10. Safe
Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan “Safe” dan boleh diam berdiri di Base yg dicapainya.
11. Base Hit
Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki kesempatan mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit dikontrol oleh pemain defense.
12. Steal
Seorang Baserunner dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa menunggu hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya “OUT” dengan melakukan Tag Play.
13. Tag Out
mematikan Baserunner dengan bola, pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.
14. Double Play
Mematikan 2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah Double Play.
15. Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball
Pemenang dalam Sebuah Pertandingan Baseball adalah Tim yg mencapai angka tertinggi setelah Inning 9 (Inning terakhir) selesai. Di dalam pertandingan Baseball biasanya tidak berlaku angka SERI, jika kedua Tim memiliki angka yg sama atau SERI di penghabisan Inning terakhir, maka pertandingan akan terus dilanjutkan di Inning berikutnya, sampai salah satu Tim memiliki angka tertinggi di akhir Inning tambahan. Setelah pertandingan usai, kedua tim akhirnya saling bersalaman atau bertepuk tangan (TOS) sebagai tanda Sportifitas kita.
D. Bentuk Latihan Dan Peraturan Permainan Softball
1. Melempar (Throwing)
Melempar bola adalah unsur kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh seseorang yang ingin bermain Softball. Ada tiga jenis lemparan bola yang dilakukan antara lain :
1). Lemparan atas (overhand throw),
2). Lemparan samping (sidehand throw) dan
3).Lemparan bawah (underhand throw) (Parno, 1992 : 16).
Unsur utama yang perlu diperhatikan dalam melakukan gerakan melempar bola softball antara lain : kecepatan, ketepatan, melempar dan jalannya bola serta kemudahan untuk melakukan gerakan lemparan (Parno, 1992 :16). Selain unsur tersebut hasil lemparan juga dipengaruhi oleh cara memegang bola. Melakukan gerakan melempar yang benar tidak lepas dari fase-fase yang harus dilakukan.
A. Lemparan Atas Lemparan
ini disebut lemparan atas karena sesuai dengan gerak ayunan lengan dilakukan ke atas melewati garis horizontal pada persendian bahu. Teknik ini memiliki keuntungan, jika dilihat dari gerak intasan tangan bergerak dari atas ke bawah, sehingga kemungkinan kesalahan hasil lemparan bola ke arah bawah. Hal ini kemungkinan masih dapat dikuasai dengan menghadang atau membendung bola dengan badan pemain. Di samping itu teknik lempar atas, kemungkinan bola di lempar dengan kuat, sehingga memiliki kecepatan tinggi dan lebih jauh. Hal ini disebabkan pada saat melempar bola, seluruh badan dimulai dari kaki, pinggang dan tangan bergerak bersama-sama menjadi satu kesatuan gerak.
B. Lemparan Pitcher
Lemparan pitcher adalah suatu teknik lempar yang dilakukan oleh pitcher dengan tugas utama dilambungkan bola untuk diberikan pada batter pada awal permainan. Bola dilemparkan dengan teknik lempar bawah dengan daerah sasaran (strike zone) antara setara lutut dengan sekitar ketiak di bawah lengan bahu pada si pemukul (batter) siap melakukan pukulan.
2. Menangkap Bola (Cathing)
Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan tangan yang memakai glove, dari hasil pukulan atau lemparan teman (Parno, 1992 : 49). Menangkap bola yang biasa dilakukan oleh pemain dalam permainan yaitu bola lambung (fly ball) dan bola gulir (ground ball
A. Menangkap Bola Lambung (Fly Ball)
Menangkap bola lambung adalah suatu usaha dari pemain untuk dapat menguasai bola dengan glove terhadap bola yang melambung (Fly ball), baik dari hasil pukulan ataupun lemparan bola dari teman.
B. Menangkap Bola Gulir (Graund Ball)
Bola gulir adalah bola yang bergulir atau mengguling pada tanah dari hasil pukulan atau lemparan. Untuk menangkap bola gulir harus dikuasai, dilakukan dengan menyongsong datangnya bola dan bukan menunggu bola ditempat.
3. Memukul Bola (Batting)
Untuk mendapatkan nilai dalam permainan softball, para pemain harus punya kemampuan untuk memukul bola. Memukul merupakan salah satu teknik dalam softball yang dilakukan oleh regu penyerang dengan melakukan pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (Parno, 1992 : 54). Menurut Sukintaka (1978/1979 : 61) mengatakan tujuan memukul antara lain :
a. Mencapai base didepannya dengan selamat.
b. Menciptakan nilai.
c. Memajukan pelari didepannya.
Ada dua macam memukul dalam softball yaitu memukul bola dengan ayunan (swing) dan memukul bola tanpa ayunan atau menahan bola pitcher (Bunt).
a. Memukul Bola Dengan Ayunan (Swing)
Memukul bola dengan ayunan (swing) adalah pukulan yang sebenarnya dalam softball karena tidak ada tipuan seperti dalam bunt yang dimaksudkan untuk mengecoh lawan.
b. Memukul Bola Tanpa Ayunan atau Menahan (Bunt)
Bunt adalah pukulan yang dilakukan dengan pelan terhadap bola tanpa melakukan gerakan ayunan lengan. Bunt dilakukan untuk mengecoh penjaga sehingga dapat memajukan pelari didepannya dan better berkesempatan untuk mencapai base didepannya.
4. Pelari (Base Running) dan Meluncur (Sliding)
Lari adalah faktor yang sangat penting dalam bermain softball. Para pemain harus memiliki kemampuan, kecakapan, kelincahan dan kecepatan lari untuk mencapai base dengan selamat. Di dalam lapangan, seorang pelari harus berlari dari base ke base tanpa melewati pemain didepannya. Kecepatan lari sangat penting dimiliki oleh pemain, lawannya adalah bola yang dilempar oleh fielder dengan kecepatan yang relatif tinggi. Untuk melakukan sliding diperkirakan dengan jarak 2-3 meter dari base yang akan dicapai. Ada beberapa macam cara untuk melakukan sliding yaitu sliding lurus (le straight leg slide), meluncur mengait (hook slide) dan meluncur kepala lebih dulu (frist head slide). Ini merupakan teknik-teknik melakukan sliding yang ada
5. Latihan Teknik Dasar Bermain Softball
Meningkatkan teknik dasar melempar dan menangkap bermain Softball dapat dilakukan bersamaan dengan latihan lempar tangkap berpasangan. Memukul dapat dilakukan dengan latihan memukul bola yang dilempar oleh teman dari bawah, dari atas,atau bisa juga dengan alat ”T”Ball. Untuk meningkatkan kemampuan pemain softball dalam melakukan lari dalam permainan Softball dengan cara pemain diberi latihan lari sprint 50 m, 100 m, 200 m dan lari sprint di lapangan Softball.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi suatu cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara. Untuk membuat peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk itu. Kemudian lahirlah Federasi Softball Internasional (International Softball Federation). Badan inilah yang akhirnya membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia, diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia). Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball tingkat nasional. Serta kompetisi tingkat daerah khusunya sulawesi tengah.
B. Saran
Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang menarik namun karna banyak istilah-istilah dalam bahasa asing sehingga menyulitkan pemain. Jadi agar olahraga ini perkembangannya diindonesia tidak memngalami kesulitan. Maka perlu perhatian serius PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia) untuk pengaplikasiannya dalam masyarakat, khusnya pada sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Sotfbol
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga. Softball adalah
salah satu cabang olahraga yang di mainkan, permainan ini sangat menarik,
karena dalam permainannya menggunakan seragam yang menarik dan menggunakan
teriakan-teriakan dengan istilah asing. Di Indonesia Softball mirip
dengan permainan Bola Kasti. Softball lahir di Amerika Serikat dan
diciptakan oleh Hancock pada tahun 1887 di kota Chicago. Pada saat itu Softball
dikenal dalam bentuk permainan dalam ruangan atau ditempat tertutup, namun
pada tahun 1930 di ubah menjadi permainan di lapangan terbuka oleh H. Fiscer
dan M.J Panley. Pertama kali softball masuk agenda Pekan Olahraga
Nasional (PON) di Indonesia pada penyelenggaraan PON ke VII di Surabaya.
Permainan Softball disebut juga Indoor-Baseball, termasuk
olahraga beregu yang dapat dikelompokkan ke dalam permainan bola pukul. Sekilas
permainan ini mirip permainan bola kasti, tetapi dalam permainan Softball benar-benar
membutuhkan ketangkasan dan menguras banyak pikiran. Permainannya, softball dimainkan
oleh 9 orang pemain dan bermain dalam 7 inning, yaitu masing-masing regu
mendapat giliran menjadi pemain bertahan dan menyerang masing-masing 7 kali.
Pergantian ini apabila regu bertahan berhasil mematikan pemain dari regu
penyerang sebanyak 3 orang. Cara memainkannya ialah seorang pemukul melakukan
pukulan terhadap bola yang dilemparkan oleh pitcher (pelempar bola).
Bola dipukul dengan menggunakan alat pukul (bat). Pelempar bola bertugas
dari tengah lapangan, dimana anggota regunya bertugas juga di tiga home base,
4 di luar lapangan dan satu di home plate. Seorang pemukul, harus
berhasil mengelilingi semua base sebelum bola mengenai base yang
ditujunya Pemukul dapat menolak lemparan bola yang dirasa tidak sesuai. Akan
tetapi, lemparan yang ketiga harus dipukul. Berangkat dari latar belakang ini
lah penulis membuat suatu karya tulis yang berjul “ Mengenal Olahraga Softball
“, semoga tulisan ini bisa membatu para pembaca untuk mengenal olahraga ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Agar
siswa lebih mengenal lebih jauh olahraga softball.
2. Mengetahui
sejarah dan perkembangan softball di Indonesia.
3. Memenuhi
tugas mata pelajaran Penjaskes
1.3 Rumusan masalah
Adapun
permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini adalah seberapa besar minat
masyarakat Indonesia terhadap olahraga softball ?
1.4 Metode penulisan
Dari
berbagai metode penulisan yang ada, penulis menggunakan metode kepustakaan
dimana di jaman modern ini metode kepustakaan tidak langsung datang ke
perpustakaan namun menggunakan jaringan internet, hal ini dilakukan karena cara
ini lebih mudah, cepat dan efesien dalam memperoleh data tentang karya tulis
ini. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu dalam penulisan dan juga
tempat atau perpustakaan yang ada kurang memberikan informasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Olahraga Softball
Permainan Softball tepatnya lahir di
Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887.
Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi semata dan dilakukan di
lapangan tertutup.Namun ternyata dalam waktu singkat softball justru menjadi
permainan yang banyak digemari masyarakat disana waktu itu.Daya tarik yang
utama mengapa permainan ini cepat dicintai masyarakat, karena permainannya
berbeda-beda dengan baseball (bisbol). Softball dapat dimainkan oleh setiap
orang dengan tidak memandang usia, baik pria ataupun wanita, dan tak memerlukan
lapangan yang luas dan yang terutama dapat dimainkan di gelanggang tertutup.
Dari Amerika Serikat, olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah
softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai
dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan.Tahun 1908
organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball
Association of the United States) mengatur olahraga ini untuk dimainkan diluar
ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional
(the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi
olahraga ini, dan tahun 1926 nama “softball” digunakan walaupun belum
diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam
lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of
America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk
sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara
kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang
dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi
industri di wilayahnya.
Sejak tahun 1933 “softball” telah
menjadi sebuah nama resmi. Dan pada tahun 1934, pembentukan peraturan bersama
untuk lebih jauh memberikan standarisasi peraturan sofbol. Sudah banyak
perubahan peraturan sejak saat itu, khususnya pada tahun 1946, dimana terdapat
perubahan jumlah pemain dalam satu tim dari 10 ke 9 orang. Pemain ke sepuluh
dinamakan “shortfielder” pada saat itu bertugas sebagai penjaga daerah dangkal
bagian outfield yang menjelalajah dibelakang infield.Tahun 1950 jarak antara
pitcher’s plate dan home plate ditambah untuk putera dari 43 kaki ke 46 kaki
(13.114 meter). Dilihat dari segi partisipan, sofbol telah berkembang menjadi
olahraga tim yang besar dan digemari. Lapangan yang lebih kecil tersedia. Baik
wanita maupun pria , dapat memainkannya. Lebih jauh pria diluar usia atlit
dapat memainkan sebagai kegiatan diluar permainan resmi seperti piknik atau
dalam komunitas sosial tanpa melalui pemanasan dan latihan rutin yang
diperlukan, sejenis dalam bisbol.
Pada tahun 1960an, sebagian dari 125,000
tim telah terdaftar di Asosiasi Sofbol Amatir Amerika. Dan mengadakan enam
kejuaraan nasional tiap tahun.Ini tidak termasuk anggota pria maupun wanita
yang bertanding dalam kompetisi tidak resmi. Di Negara lain sofbol juga menjadi
olahraga yang digemari baik pria wanita tua maupun muda. Pada tahun 1949, tim
Kanada, Toronto’s Tip Top Tailors, memenangi kejuaraan internasional yang
dilakukan secara berkala oleh Asosiasi Sofbol Amatir dan merupakan kompetisi
pertama yang benar-benar merupakan kejuaraan tingkat dunia untuk putera.
Diadakan tahun 1966 dibawah sponsor dari Federasi Sofbol Internasional
(International Softball Federation). Australia memenangkan kejuaraan pertama
untuk wanita tahun 1965. Mengingat perkembang softball dari permainan rekreasi menjadi
suatu cabang olahraga, maka diperlukan peraturan-peraturan yang seragam
sehingga dapat dipergunakan sebagai pedoman bagi semua negara.Untuk membuat
peraturan-peraturan tersebut, harus ada badan yang mempunyai wewenang untuk
itu.
Kemudian lahirlah Federasi Softball
Internasional (International Softball Federation).Badan inilah yang akhirnya
membuat perturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang
berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini.Naskah aslinya
tertulis dalam bahasa Inggris, yang banyak diterjemahkan oleh negara-negara
anggotanya.Dalam menjabarkan peraturan ke bahasa nasional negara anggota, ada
ditemui beberapa kesulitan untuk memberi pengertian yang tepat. Hal ini sering
pula menjadikan sedikit beda pendapat/perselisihan mengenai peraturan. Untuk
mengatasi hal itu, maka bila terjadi kasus demikian, yang dipergunakan
pemecahan masalah adalah naskah peraturan aslinya, dalam bahasa Inggris.
Terbentuknya Federasi Softball Internasional itu, maka memungkinkan diadakannya
pertandingan antar negara yang bersifat internasoinal.Kemudian diselenggarakan
kejuaraan-kejuaraan tingkat nasional, regional dan dunia.Diterimanya Federasi
Softball Internasional menjadi anggota Komite Olympiade Internasional, maka
peluang softball untuk dipertandingkan di Olympiade di masa-masa mendatang
menjadi lebih terbuka.Usaha ke arah itupun telah dirintis, ketika Olympiade
Meksiko, Softball menjadi cabang olahraga yang didemonstrasikan, untuk lebih
dikenal lagi.
2.2 Pengertian Softball
Sofbol
atau
softball adalah olahraga bola beregu yang terdiri dari 2
tim. Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, diciptakan oleh George Hancock
di kota Chicago pada tahun 1887. Sofbol merupakan perkembangan dari olahraga
sejenis yaitu bisbol (baseball) atau hardball. Bola sofbol saat
ini berdiameter 28-30,5 sentimeter; bola tersebut dilempar oleh seorang
pelempar bola (pitcher) dan menjadi sasaran pemain lawan yang memukul (batter)
dengan menggunakan tongkat pemukul (bat). Terdapat sebuah regu yang berjaga
(defense) dan tim yang memukul (offense). Tiap tim berlomba
mengumpulkan angka (run) dengan cara memutari tiga seri marka (base)
pelari hingga menyentuh marka akhir yaitu home plate. Cabang olahraga
Softball boleh dikatakan olahraga yang paling digemari anakanak muda, terutama
para pelajar dan mahasiswa. Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga
yang menarik, dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika
mereka sedang bermain. Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball
sebetulnya bisa berkembang pesat di Indonesia. Suasana sebuah pertandingan
softball terdapat tiga tipe permainan softball, antara lain :
1. Fast pitch softball
Merupakan
permainan ditentukan oleh pitcher. Pitcher melempar bola dengan
kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pitcher
dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari
posisi glove.
2. Modified pitch softball atau sering
dikenal dengan nama modball.
Tujuan
utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast
pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan
peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone,
jarak antara base, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pitcher
dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan
bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
3. Slow pitch softball
Memberikan
kemudahan bagi batter untuk memukul bola. Batter diberi bola
terus-menerus oleh pitcher sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pitcher
pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial
sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
2.3 Mengenal Olahraga Softball
Cabang olahraga Softball boleh
dikatakan olahraga yang paling digemari anak-anak muda, terutama para pelajar
dan mahasiswa.Biasanya pada pemain mempergunakan seragam olahraga yang menarik,
dengan disertai teriakan-teriakan istilah bahasa asing ketika mereka sedang
bermain.Ada beberapa faktor penunjang mengapa olahraga Softball sebetulnya bisa
berkembang pesat di Indonesial.
1.
Faktor
lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x
20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan
tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam
permainan ini.
2.
Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh
setiap orang, tidak memandang usia, baik pria maupuan wanita. Setiap regu
terdiri dari 9 orang, dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
3.
Dasar-dasar,
dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai
contoh, adanya permainan kasti dan rounders.
4.
Sifat-sifat,
olahraga Softball merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak
(pikiran), sehingga mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain.
5.
Peralatan,
karena Softball adalah olahraga beregu, maka peralatan dapat disediakan
bersama. Sehingga harga peralatan yang termasuk mahal dapat dimiliki, secara
gotong-royong.
2.4 Peralatan Permainan Softball
Minimal peralatan yang dibutuhkan
dalam sebuah pertandingan sofbol termasuk sebuah bola. Sofbol menggunakan bola
berwarna putih atau kuning dengan benang grip berwarna merah, yang sebelumnya
berwarna putih dengan grip putih. Sarung tangan (glove) dikenakan oleh seluruh
pemain bertahan untuk menangkap bola, sementara first baseman dan catcher
mengenakan mitt (glove mempunyai jari, sedangkan mitt tidak).Tongkat pemukul
(bat) yang digunakan dalam pertandingan resmi adalah bat khusus yang
diperuntukkan untuk sofbol. Ketentuan pemakaian dan kharakteristik bat yang
boleh digunakan tertuang dalam peraturan Federasi Sofbol Internasional. Batter
helmet dipakai untuk melindungi kepala seorang batter dari terjangan bola dan
cidera, sementara pakaian pelindung (protective gear) untuk seorang penangkap
bola (catcher), dan sepatu pool (cleats). Yang terakhir adalah uniform atau
seragam. Tiap pemain menggunakan baju, celana, dan topi yang seragam atau
berwarna dasar sama.Semakin tinggi tingkat pertandingannya, semakin ketat dalam
peraturan seragamnya. Semua peralatan dan perlengkapan itu adalah wajib bagi
setiap tim dalam melaksanakan pertandingan resmi.
Lapangan sofbol berbentuk bujur
sangkar. Dibagi menjadi daerah fair (fair territory) dan daerah foul (foul
territory). Lebih jauh dalam daerah fair terbagi menjadi dua bagian, Infield,
dan outfield.
Di dalam daerah infield terdapat 4
marka yang disebut base. Base diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam,
dimulai dari base awal yang disebut home plate, diteruskan dengan base pertama,
base kedua dan base ketiga. Base berbentuk bujur sangkar dengan sisi 38 cm (15
inci) yang dibuat sedikit lebih tinggi dari permukaan tanah. Sudut dari keempat
base membentuk bujur sangkar yang disebut diamond.
Jarak lintasan antar marka yang ditentukan
Lintasan Fast Pitch
|
Lintasan Slow Pitch
|
60
kaki (18,29 m)
|
60
kaki atau 65 kaki (19,81 m)
|
Jarak
melempar (pitching) fast pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di bawah 18 tahun
|
Di bawah 15 tahun
|
|||
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
43
kaki (13,11 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
40
kaki (12,19 m) atau 35 kaki
|
46
kaki (14,02 m)
|
Jarak
melempar (pitching) slow pitch yang ditentukan
Dewasa
|
Di bawah 18 tahun
|
Di bawah 15 tahun
|
||||
Puteri
|
Putera
|
Puteri (univ)
|
Puteri
|
Putera
|
Puteri
|
Putera
|
50
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (15,24 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
50
kaki (14,02 m)
|
46
kaki (14,02 m)
|
2.6 Tata cara permainan softball
1.
Permainan
Sofbol
dimainkan oleh dua tim di lapangan sofbol. Setiap tim minimal memiliki 9 pemain
dan selebihnya merupakan cadangan. Permainan terdiri dari 9 babak
yang disebut inning.
Di dalam satu inning, tim yang bertanding masing-masing mempunyai
kesempatan memukul (batting) untuk mencetak angka (run). Ketika
tim yang menyerang mendapat giliran memukul, seorang pelempar bola tim bertahan
melemparkan bola ke arah penangkap bola sekencang-kencangnya agar bola tidak
dapat dipukul.Tim yang mendapat giliran memukul bergantian seorang demi seorang
untuk memukul bola. Tim yang berjaga berusaha mematikan anggota tim yang
mendapat giliran memukul. Tim yang mendapat giliran memukul mendapat kesempatan
3 kali mati (out) sebelum giliran memukul digantikan tim yang bertahan.
Skor atau run dihasilkan dari seorang runner
berlari menginjak semua marka secara berurutan dan kembali menginjak home
plate. Setiap pelari yang berhasil mengelilingi dan menginjak home plate
mendapat satu angka. Waktu
permainan ditentukan oleh inning. Setiap tim mendapat giliran memukul
sampai 3 kali out dan mematikan tim lawan 3 kali out, disebut 1 inning.
Dalam tiap pertandingan sofbol durasi
permainan setidaknya 7 inning tergantung situasi, atau lama waktu 2 jam.
Setelah menghabiskan inning, tim yang mencetak angka (run)
terbanyak menjadi pemenang. Jika dalam
inning yang ditentukan waktu sudah habis dan kedua belah tim dalam keadaan seri, inning tambahan
dimainkan sampai salah satu tim keluar sebagai pemenang. Kondisi itu disebut tie
break atau seri.
Pada permulaan permainan, tim yang menjadi tuan rumah (home team)
mendapat giliran melempar sedangkan tim tamu (visitor)
mendapat giliran memukul.
2.
Pelempar bola
Permainan dimulai pada saat wasit memulai pertandingan dan meneriakkan
kata “Play Ball”. Setelah pemain bertahan memasuki daerah jaganya
masing-masing, pertarungan antara pelempar bola di tim bertahan dan pemukul
bola di tim yang mendapat giliran memukul dapat dimulai. Seorang pelempar bola
berdiri diatas plate dan menghadap ke arah penangkap bola. Pelempar bola
akan berusaha melempar bola sekuat tenaga ke mitt penangkap bola. Posisi
bola lempar mempunyai wilayah khusus yang disebut zona strike
(strike zone), dimana hasil akhir lemparan terdapat diatas home plate
dan tingginya tidak lebih dari dada
dan tidak kurang dari lutut
pemukul bola. Jika bola dalam zona
strike tidak terpukul oleh pemukul bola, maka wasit akan berteriak “strike”.
Dan apabila bola keluar dari zona
strike, namun pemukul bola tidak mencoba memukul bola maka wasit akan
berteriak “ball”. Zona
strike adalah zona
dimana bola dalam wilayah pukul pemukul bola. Pada saat melempar, pelempar bola
akan berusaha membuat bola strike dengan sekuat tenaga agar pemukul bola kesusahan
memukul bola walaupun bola berada di zona pukulnya. Sehingga tantangan seorang
pelempar bola adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang
tepat.
3.
Penangkap bola
Dalam satu regu setidaknya memiliki satu orang penangkap bola. Penangkap
bola dilengkapi dengan perlengkapan pengaman dan bertugas menangkap lemparan
pelempar bola. Catcher menggunakan helm
(topeng penangkap bola) untuk melindungi kepala dan muka, pelindung tubuh
untuk melindungi daerah badan
dan pelindung kaki untuk melindungi daerah lutut ke bawah. Posisi
penangkap bola adalah jongkok di belakang pemukul bola. Seorang pelempar bola
dan penangkap bola diharuskan memiliki komunikasi yang baik
dengan isyarat-isyarat untuk bekerjasama
mematikan seorang pemukul bola. Seorang penangkap bola kadang adalah pengatur strategi yang baik, karena
dalam pertandingan penangkap bola dapat melihat seluruh situasi
yang terjadi di depannya.
4.
Penjaga
Selain pelempar bola dan penangkap bola , tim bertahan memiliki 7 orang
penjaga (fielder) yang terbagi dalam 4 penjaga daerah dalam (infielder)
dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder). Bagian dalam yaitu penjaga
marka satu (pertama), penjaga marka dua (kedua), Penjaga antara marka dua dan
tiga (shortstop), dan penjaga marka tiga (ketiga). Sedangkan penjaga
luar terdapat di sebelah kiri
(penjaga kiri), tengah
(penjaga tengah), dan kanan
(penajga kanan). Semua penjaga (termasuk pelempar bola dan penangkap bola)
berusaha mematikan 3 orang tim lawan agar mendapat giliran memukul. Karena run
hanya bisa didapatkan dalam posisi menyerang.
5.
Pemukul bola
Tiap pemukul bola mempunyai kesempatan 3 kali strike dan 4 kali ball.
3 kali strike akan membuat pemukul bola mati “Strike Out”. Dan
apabila 4 kali ball maka pemukul bola diperbolehkan jalan bebas ke arah marka
satu (free walk). Apabila pemukul berhasil memukul bola, pemukul bola
akan berlari sekuat tenaga mencapai marka satu sebelum bola pukulannya
dikembalikan atau di tangkap oleh penjaga marka satu. Jika pemukul bola
berhasil sampai di marka satu sebelum penjaga marka satu menangkap bola maka
pemukul bola “safe”'. Namun bila penjaga marka satu lebih cepat menangkap bola,
maka pemukul bola “out”.Terdapat berbagai macam jenis memukul. Hit,
Bunt, hit and run, Steal dan lain-lain. Tergantung situasi
yang terjadi saat itu. Berbagai macam jenis hit digunakan sesuai strategi yang akan
ditempuh tim penyerang.
2.7 Teknik Dasar Permainan Softball
berikut beberapa teknik dasar yang harus
dikuasai oleh seseorang permainan softball :
1. Formasi Pemain
Softball
- First basemen
berikut
merupakan tugas dari penjaga base satu :
- Memotong pemain pada home
late
- Membuat mati lawan pada base I
- Menjaga dan menangkap bola yang di
pukul atau dilempar ke arah base I
- Melempar bola pada base II untuk
membuat pemain lawan mati pada base II
- Second basemen
berikut
merupakan tugas dari penjaga base II :
-
Membuat mati terpaksa pada pemain yang ada di base II
-
Menjaga pukulan pada daerahnya
-
Meneruskan lemparan dari outfield maupun infield
-
Men-tik lawan yang lari dari base I
-
Melempar bola ke arah base II atau base I untuk membuat mati pada regu pemukul
- Shortstop
berikut
merupakan tugas dari posisi antara base II dan base III :
-
memotong maupun meneruskan bola dari outfield
-
menjaga bola hasil pukulan yang berada di daerahnya
-
membantu menjaga belakang base II jika second base menjaga base II
-
melempar bola ke arah base I dan base II
- Third basemen
berikut
merupakan tugas dari penjaga base III :
-
meneruskan atau memotong lemparan bola dari outfield
-
melempar bola ke base I untuk membuat mati terpaksa
-
menguasai pukulan bunt ke arah base III
-
menjaga base III
- Pitcher
pitcher
atau pelambung memiliki tugas sebagai berikut :
-
membantu base
-
membantu pemain di belakang home plate
- Catcher
Catcher
adalah penjaga di belakang regu pemukul hasil lemparan dari Pitcher.
tugas dari catcher dalah sebagai berikut :
-
menjaga pukulan bunt
-
menjaga home plate
-
melempar bola ke base I, base II, base III, serta menjaga belakang base I
2. Taktik dan Strategi Permainan
Softballl
Suatu usaha atau siasat dari suatu regu
yang diterapkan dalam pertandingan dengan tujuan untuk memperoleh kemenangan
disebut taktik.Dua macam taktik yang dikenal dalam permainan softball, yaitu
taktik menyerang dan taktik pertahanan.
a. Taktik Penyerangan
Taktik ini biasa digunakan pada saat
regu menjadi regu pemukul. Taktik ini disusun sedemikian rupa sehingga tim
pemukul dapat melakukan pukulan dengan baik dan kembali ke home base
dengan sempurna. berikut merupakan taktik menyerang yang digunakan dalam
permainan softball.
-
Pukulan tanpa ayun (sacrifice bunt).
-
Pukul dan lari ( hit and run)
-
Mencuri base
-
Pukulan melayang (sacrifice fly)
b. Pola pertahanan (defensive strategy)
Strategi pertahanan pada dasarnya adalah
siasat atau usaha dari regu penjaga lapangan untuk bertahan mematahkan atau
menangkis serangan lawan dengan jalan mematikan pelari atau pemukul dengan
jalan sebagai berikut :
-
Men-tik base
-
Men-tik lawan
-
Melempar bola pada pitcher (strike)
-
Tangkap bola
c. Posisi penjagaan
pada dasarnya posisi penjagaan ada tiga
macam, yaitu deep position, close position, dan medium position,
adapun strategi pertahanan, antara lain :
-
Mematikan dengan pasti.
-
Mematikan lebih dari satu kali.
-
Mati terpaksa.
-
Menguasai pelari.
3. Perwasitan dan Peraturan Permainan
Softball
Umpire
adalah pemimpin dalan pertandingan softball. Umpire diberi wewenang
mutlak untuk menerapkan peraturan pertandingan maupun permainan. selain itu, Umpire
juga memiliki kewenangan untuk memerintahkan pemain, pelatih, kapten, manager
untuk menjalankan atau melarang serta menjatuhkan hukuman yang menurut penilaiannya
tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
-
Tanggung jawab Umpire
kewajiban
dan kewenangannya luas disegala segi. Ia akan mengambil posisi dalam setiap
bagian lapangan yang menurutnya paling tepat untuk melaksanakan tugasnya.
-
Pergantian Umpire
selama
pertandingan masih berlangsung Umpire tidak dapat diganti, walaupun
kedua tim menyetujuinya, kecuali apabila ia sakit dan tidak dapat melaksanakan
tugasnya.
-
Keputusan Umpire
Umpire
tidak dapat diprotes walaupun dalam pelaksanaan tugasnya ia melakukan
kesalahan. sepanjang tidak bertentangan dengan salah satu peraturan, setiap
keputusan Umpire tidak dapat diganggu gugat.
-
Lama permainan
lama pertandingan dalam softball
ditentukan dengan inning. satuinning adalah satu kali menjadi
regu penjaga dan satu kali menjadi regu pemukul. dalam permainan resmi, lama
permainan adalah 7 inning
-
Jumah pemain
setiap
regu dalam permainan softball berjumlah 9 orang dengan pemain cadangan 5-7
orang
-
Pertukaran tempat
terjadi
perubahan tempat apabila regu penjaga dapat mematikan regu pemukul sebanyak 3
kali
-
Nilai
Nilai
yang diperoleh apabila pemukul berhasil kembali ke ruang bebas, atas pukulan
sendiri atau pukulan teman.
2.8 Perkembangan Softball di Asia dan Indonesia
Olahraga ini menjalar pertama kali dari AS ke Kanada, Eropa, dan kemudian
Asia. Perkembangan di Asia terpesat terutama setelah usainya Perang Dunia II.
Saat ini, di Jepang, Philipina, Taiwan dan Korea Selatan, softball telah
menjadi permainan rakyat. Olahraga ini menjadi olahraga yang sangat pesat
perkembangannya dan begitu digemari di Asia, sehingga dibentuklah Amateur
Softball Asia, yang disingkat ASA-ASIA. Anggotanya antara lain Jepang,
Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, Pakistan, India, Muangthai,
Singapura dan Indonesia.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Kejuaraan Softball wanita se-Asia diselenggarakan di Manila, pada Februari 1967, pesertanya baru 5 negara : Philipina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Demikianlah selanjutnya direncanakan kejuaraan Asia ini setiap tahun sekali, dengan penyelenggaraan setahun sekali bergantian antara putera dan puteri. Misalnya tahun ini kejuaraan softball putera, maka tahun depan untuk bagian puterinya. Softball juga sedang berjuang untuk dipertandingkan di Asian Games. Dalam Asian Games Bangkok tahun 1966, Softball juga ikut demonstrasi.
Sebelum perang kemerdekaan sebetulnya softball sudah ada yang
melakukannya di Indonesia, namun sifatnya masih sangat terbatas. Artinya hanya
dimainkan di sekolah-sekolah tertentu saja. Pada mulanya ada anggapan bahwa
permainan olahraga Softball hanya pantas dimainkan oleh golongan wanita saja.
Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1966. Oleh karena itu sampai tahun itu,
softball hanya dimainkan oleh puteri saja. Ketika Asian Games Bangkok,
terbukalah mata kita bahwa sebenarnya olahraga Softball itu dapat dimainkan
baik oleh puteri maupun putera. Pada waktu itu putera-putera kita, masih
menyenangi olahraga baseball.
Melihat perkembangan Softball sedemikan cepatnya dan adanya kompetisi
antara negara setiap tahunnya. Timbullah perhatian kita terhadap cabang
olahraga ini secara serius. Mulanya Softball hanya berkembang di Jakarta,
Bandung, Pelembang, Semarang dan Surabaya. Tetapi kini telah menjadi salah satu
cabang olahraga yang yang sangat digemari masyarakat, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Untuk menyalurkan kegiatan-kegiatan softball di Indonesia,
diperlukan suatu badan yang mengaturnya, maka dibentuklah Organisasi Induk
dengan nama PERBASASI (Perserikatan Baseball & Softball Amatir Seluruh Indonesia).
Dengan adanya wadah PB. PERBASASI ini mulailah diadakan kompetisi softball
tingkat nasional. Kejuaraan Nasional I diselenggarakan tahun 1967 di Jakarta.
Di samping itu sejak PON VII di Surabaya, Softball menjadi salah satu cabang
olahraga yang dipertandingkan.
Dalam upaya lebih memperkenalkan olahraga sofbol di kalangan masyarakat, PB Perbasasi membentuk Liga Sofbol Indonesia. LSI diselenggarakan pertama kali pada tahun 2004. Putaran
pertama diadakan di Jakarta pada bulan Mei 2004, sedangkan putaran kedua berlangsung di
Bandung, Juli 2004. Putaran ketiga liga yang diikuti enam klub
berlangsung di Surabaya, tanggal 26-27 November 2004. Seluruh klub peserta liga
saat ini masih terbatas beberapa klub. Mereka adalah Citra Muda, Prambors,
Garuda, Rebels (Jakarta), Gorgeous, NISP, Bumi Asri (Bandung), Sriti (Surabaya), Smanda (Lampung), dan Pirates (Kaltim). Bagi kalangan sofbol, Liga Sofbol
Indonesia atau LSI merupakan pertandingan bergengsi menuju semipro. Selain
pemain Indonesia, klub-klub peserta LSI dapat menggunakan pemain asing
dalam timnya. Saat ini peraturan mengenai pemain asing membolehkan Jumlah
maksimal pemain asing yang dapat memperkuat sebuah klub ialah lima atlet. Namun hanya tiga pemain yang dapat
menjadi pemain inti, sedangkan dua pemain lain yang menjadi cadangan hanya bisa
menggantikan pemain asing.
BAB
II
PENUTUP
3.1
Kesimpulan:
Faktor
lapangan, lapangan permainan Softball tidak terlalu luas, berupa lapangan 4 x
20 meter lebar sisinya (60 feet). Walaupun sudah ada ukuran lapangan
tersendiri, tetapi ukuran tersebut dapat diperkecil untuk berlatih dalam
permainan ini. Faktor orang, Softball dapat dimainkan oleh setiap orang, tidak
memandang usia, baik pria maupuan wanita.
Setiap
regu terdiri dari 9 orang yaitu: pitcher posisi 1, catcher posisi
2, tim bertahan memiliki 7 orang fielder yang terbagi dalam 4 penjaga
daerahd alam (infielder) dan 3 orang penjaga daerah luar (outfielder).
Bagian dalam yaitu: penjaga base satu (1st base)
posisi 3, penjaga base dua (2nd base)posis 4, Penjaga antara base
dua dan tiga (shortstop)posisi 6 , dan penjaga base tiga (3rd
base) posisi 5. Sedangkan penjaga luar terdapat di sebalah kiri (left
fielder) posisi 7, tengah (center) posisi 8, dan kanan (right
fielder) posisi9., dalam permainan ada 2 regu yang berlawanan.
Dasar-dasar,
dasar untuk permainan Softball, sebetulnya sudah dikenal di Indonesia. Sebagai
contoh, adanya permainan kasti dan rounders. Sifat-sifat, olahraga Softball
merupakan kombinasi dari olahraga ketangkasan dan otak (pikiran), sehingga
mempunyai pengaruh yang baik bagi si pemain. Peralatan, karena Softball adalah olahraga
beregu, maka peralatan dapat disediakan bersama. Sehingga harga peralatan yang
termasuk mahal dapat dimiliki, secara gotong-royong. Kelanjutan, oleh karena
tiap-tiap tahun sudah disusun acara-acara pertandingan,maka kontinuitas
permainan dapat terjamin. Seperti kompetisi setempat, kompetisi nasional,
kompetisi internasional, Pekan Olahraga Nasional dan sebagainya.
3.2 Saran
Dari
penulisan makalah ini , penulis berharap agar permainan olahraga softball ini
dapat berkembang terus dan dapat menorehkan hasil yang bagus di dunia olahraga
internasional khususnya di cabang olahraga softball. Dan untuk sekolah-sekolah
maupun perguruan tinggi agar mengadakan atau memfasilitasi olahraga ini.
DAFTAR PUSTAKA
Langganan:
Postingan (Atom)