My Name

yosepjhon.blogspot.com

Kamis, 27 Maret 2014

Perhitungan skor pada permainan tenis lapangan.

Skor
Penghitungan skor tenis lapangan sangat unik, berbeda dengan penghitungan skor olahraga jenis apapun. Saat kita mencetak poin, kita tidak langsung mendapat 1 game. Inilah yang membedakan penghitungan skor tenis dengan olahraga lainnya. Untuk mendapat 1 game, kita harus mencetak beberapa poin terlebih dahulu. Ini disebut poin kecil.


Poin kecil dimulai dari 0-0. Jika kita mencetak poin, lalu skor kecil menjadi 15-0. Bila kita mencetak poin lagi, skor menjadi 30-0. Dan bila kita mendapat poin lagi, skor menjadi 40-0 (ya, benar 40, ini bukan kelipatan 15 kok). Dan bila kita mencetak poin lagi, akan terjadi game 1-0. Dan setelah itu akan dimulai game selanjutnya.

Bila skor kecil 40-40, maka dilakukan deuce. Jika server mendapat poin, wasit akan berteriak “advantage for server”, atau dalam permainan sehari-hari kita menyebutnya ‘one in’. Bila server mendapat poin lagi, baru terjadi terjadi game. Bila reserver yang mendapat poin, maka akan deuce kembali. Begitu seterusnya.

Sebaliknya, jika reserver mendapat poin saat kedudukan 40-40, wasit akan berteriak “advantage for reserver”, atau dalam permainan sehari-hari kita menyebutnya ‘one out’. Bila reserver mendapat poin lagi, maka terjadi game.

Satu set permainan, pemain harus memenangi 6 game. Jadi, pemain dianggap menang jika mendapat game minimal 6-0. Bila skor 5-5, set diakhiri bila ada pemain mencapai game 7. Bila skor 6-6, dilakukan sistem poin kecil tie-break. Berbeda dengan sebelumnya, tie-break menggunakan skor kecil 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Jika skor kecil 6-6, maka dilakukan deuce sampai tak hingga (tidak ada batas).

Satu pemain melakukan service pada setiap poin kecil pada satu game. Bila terjadi game, giliran lawan melakukan service pada satu game. Terus begitu bergantian. Secara umum, berdasarkan peraturan tenis internasional, pemain akan menang bila memenangkan 2 set permainan.

Ron1st Blog: Transportasi Di Samarinda

Ron1st Blog: Transportasi Di Samarinda: Air   Jembatan Mahakam difoto dari atas kota. Sebagai kota yang dibelah Sungai Mahakam, Samarinda memiliki transportasi air ...

Yosep Jhon

Hidup ini harus di tekuni dan penuh ambisi,tampa ambisi yang pasti kita akan tidak tau seperti apa hidup kita nantinya..Hidup tampa ambisi ibaratkan kita di tenga lautan dan kemana kita harus berenang mencari daratan..maka ambisi itu penting buat kita...

KOMSEL

Teman itu seperti bintang Tak selalu nampak Tapi selalu ada dihati, Sahabat akan selalu menghampiri ketika seluruh dunia menjauh Karena persahabatan itu seperti tangan dengan mata Saat tangan terluka, mata menangis Saat mata menangis, tangan menghapusnya.

Rabu, 26 Maret 2014

GOD

  1. I am the light of the woeld if you wan't stumble around in the darkness falling for every temptation that comes your way....

IKIP PGRI KALTIM

Belajarlah dengan sungguh-sungguh atas pelajaran yang diberikan oleh dosen anda. Jika tidak mampu, maka belajarlah dengan sungguh-sungguh atas pelajaran kehidupan yang diberikan oleh dunia kampus.

MAHASISWA

Semester pertama dan kedua adalah saat-saat penentuan bagi para mahasiswa baru. Mereka masuk di semester pertama dengan pemikiran yang hampir sama, dan masuk di semester ketiga dengan berbagai pemikiran yang berbeda-beda.

Yohanes Ferinando Pahabol

Foto  ama Yohanes Ferinando Pahabol. pemain bola kaki persipura


BERITA OLAHRAGA


Petenis Yunior Meninggal Dunia di Lapangan

Kamis, 19 Desember 2013 | 14:50 WIB 
BANDUNG, Kompas.com - Petenis belia asal DKI Jakarta, Prayoga Achmadi (15) meninggal dunia saat menjalani pertandingan di ajang Turnament Tenis KU FIKS Telkom 2013 di Lapangan Tenis Taman Maluku kota Bandung, Kamis (19/12/2013).

"Kami berduka, salah seorang pemain yang bertanding Prayoga Achmadi meninggal dunia beberapa saat setelah dibawa ke rumah sakit. Sebelumnya ia tak sadarkan diri dan kejang-kejang saat bertanding," kata Ketua Panpel FIKS Telkom 2013 Ganjar Kurnia di Bandung.

Ia menyebutkan, kepergian untuk selamanya dari atlet muda yang kini ditempa di Ragunan tersebut cukup mengejutkan dan baru pertama kali terjadi di ajang tenis lapangan.

"Sangat mengejutkan dan yang jelas kami sudah melakukan penanganan sesuai prosedur kedaruratan mulai dari lapangan, pertolongan tim medis di lapangan dan merujuk ke rumah sakit," kata Ganjar.

Prayoga Achmadi yang beberapa pekan lalu menjadi juara turnament tenis di Brunai pada nomor ganda berpasangan dengan Tio menghembuskan nafas terakhirnya di RS Halmahera kota Bandung setelah mendapat perawatan intensif di ruangan ICU rumah sakit itu.

Sebelumnya, putra dari pembina tenis nasional Achmadi tersebut ambruk di lapangan saat bertanding melawan Bryan Husin (DKI) pada babak perempat final KU-16 tahun. Saat ini kedudukan 1-1 dan pada set kedua Prayoga tertinggal.

"Ia ambruk di lapangan, ia sempat bangun dan muntah. Kemudian kejang-kejang. Tim dokter dikerahkan ke tengah lapangan untuk memberikan pertolongan karena kondisinya kritis maka dibawa kd RS Halmahera yang berjarak sekitar 300 meter dari lapangan," kata Ganjar Kurnia.

Ganjar mengaku menonton langsung pertandingan tersebut dan awalnya menyangka pemain itu hanya mengalami kram akibat kelelahan, namun kondisinya kian kritis.

"Ia memang kelihatan seperti kelelahan dan terus tertinggal dalam perolehan angka," katanya.

Dengan peristiwa kematian pemain tenis belia itu, seluruh pertandingan FIKS Telkom 2013 untuk hari Kamis akhirnya dihentikan untuk menghormati almarhum. Bahkan rekan se-tim Prayoga asal DKI Jakarta semuanya memastikan diri mengundurkan diri dari turnament tersebut.

"Ya semua pertandingan hari ini dihentikan, kami akan bicarakan dengan yang lainnya. Tim DKI Jakarta juga memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan untuk menghormati almarhum," kata Ganjar.

Sementara itu lawan terakhir Prayoga, Bryan Husin menyebutkan saat bertanding lawannya yang juga teman sekamarnya di Ragunan itu lain dari biasanya dan terlihat kelelahan.

"Ia seperti kelelahan dan banyak melakukan kesalahan, padahal ia biasanya bermain ngotot. Saya tidak punya pirasat sebelum pertandingan," katanya.

Ia menyebutkan sempat terakhir kali bersalaman sebelum bertanding dan ia tidak mendapat keluhan apapun dari pemain itu. Hanya saja ia mendengar dari salah seorang pemain KU-12 bahwa almarhum sempat mengeluhkan dadanya tidak enak.

"Ke saya tidak mengeluh, namun ada pemain yunior yang sempat mendengar keluhan dia dadanya kurang enak," kata Bryan Husin yang mengaku shock dengan kejadian yang menimpa rekannya itu.


Editor : Tjahjo Sasongko
Sumber: Antara

PENGERTIAN DAN SEJARAH JURNALISTIK


Pengertian dan Sejarah Jurnalistik
Secara etimologis, jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.




PENGERTIAN DAN SEJARAH JURNALISTIK



Oleh : Drs. Asnawin

- Materi I, Jumat, 25 April 2008
- Mata Kuliah Jurnalistik, Semester VI
- Jurusan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
- Universitas Muhammadiyah Makassar


PENDAHULUAN

Kegiatan jurnalistik sebenarnya sudah lama dikenal manusia di dunia ini, karena selalu hadir di tengah-tengah kita, seiring dengan kegiatan pergaulan hidup manusia yang dinamis, terutama sekali di era informasi dan komunikasi dewasa ini.

Pada zaman dahulu, kegiatan jurnalistik tentu saja masih sangat sederhana dan medianya belum berupa koran, tabloid, majalah, radio, televisi, apalagi internet.

Seiring perubahan dan perkembangan zaman, kegiatan jurnalistik pun mengalami proses yang sangat dinamis. Dengan munculnya media internet, kegiatan dan cabang jurnalistik pun turut berubah.

Media massa cetak yang mapan pun harus menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan tersubut, yang ditandai dengan munculnya versi online mereka. Misalnya harian Kompas (Jakarta), harian Media Indonesia (Jakarta), harian Jawa Pos (Surabaya), harian Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), harian Pikiran Rakyat (Bandung), harian Suara Merdeka (Semarang), tabloid olahraga Bola (Jakarta), dan harian Fajar (Makassar). Mereka kini juga muncul dengan versi online yang berita-beritanya dapat diakses secara gratis lewat internet.

Media cetak yang tidak punya versi online akhirnya tertinggal dan lama-kelamaan bisa mati digilas oleh perubahan itu. Sebutlah misalnya harian Pedoman Rakyat di Makassar yang terbit sejak 1 Maret 1947, akhirnya mati dan tidak terbit lagi sejak 3 Oktober 2007.

Entah bagaimana kegiatan jurnalistik dan bentuk media massa ke depan. Yang pasti, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memaksa manusia melakukan atau mengikuti perubahan. Jika kita tidak berubah, maka yakinlah, kita pasti akan digilas oleh perubahan itu.


PENGERTIAN JURNALISTIK

Pengertian atau definisi jurnalistik sangat banyak. Secara etimologi, jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik.

Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni diurna, yang mengandung arti hari ini.

Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurna yang mengandung makna rangkaian akta (gerakan, kegiatan, dan kejadian).

Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik.

Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif.

Dengan demikian, secara etimologis, jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu karya seni dalam hal membuat catatan tentang peristiwa sehari-hari. Karya seni dimaksud memiliki nilai keindahan yang dapat menarik perhatian khalayaknya (pembaca, pendengar, pemirsa), sehingga dapat dinikmati dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.

Di dalam istilah jurnalistik juga terkandung makna sebagai suatu seni dan atau keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi dalam bentuk berita secara indah agar dapat diminati dan dinikmati, sehingga bermanfaat bagi segala kebutuhan pergaulan hidup khalayak.

Secara lebih luas, pengertian atau definisi jurnalistik adalah seni dan keterampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya, sehingga terjadi perubahan sikap, sifat, pendapat, dan perilaku khalayak sesuaia dengan kehendak para jurnalisnya. (Kustadi Suhandang, 2004 : 21)
Masih banyak definisi atau pengertian jurnalistik, antara lain kejadian pencatatan dan atau pelaporan, serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (Astrid S. Susanto, 1986, Komunikasi Massa, Hal. 73).

Onong Uchjana Effendy (1981: 102) menyatakan bahwa jurnalistik merupakan kegiatan pengolahan laporan harian yang menarik minat khalayak, mulai dari peliputan sampai penyebarluasannya kepada masyarakat.

A.W. Widjaja (1986: 27) menyebutkan bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu secepat-cepatnya.

Ensiklopedi Indonesia secara rinci menerangkan bahwa jurnalistik adalah bidangprofesi yang mengusahakan penyajian informasi tengang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari secara berkala, dengan menggunakan sarana-sarana penerbitan yang ada.

Secara harfiah, jurnalistik artinya kewartawanan atau hal-ikhwal pemberitaan. Menurut kamus, jurnalistik diartikan sebagai kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis di surat kabar, majalah, dan media massa lainnya.



SEJARAH JURNALISTIK

Ada yang berpendapat bahwa Nabi Nuh, adalah orang pertama yang melakukan pencarian dan penyampaian berita.

Dikisahkan bahwa pada waktu itu sebelum Allah SWT menurunkan banjir besar, maka diutuslah malaikat menemui dan mengajarkan cara membuat kapal laut sampai selesai kepada Nabi Nuh.

Kapal tersebut dibuat di atas bukit dan bertujuan mengevakuasi Nabi Nuh bersama sanak keluarganya dan seluruh pengikutnya yang saleh dan segala macam hewan masing-masing satu pasang.

Setelah semua itu dilakukan, maka turunlah hujan selama berhari-hari yang disertai angin kencang dan kemudian terjadilah banjir besar. Dunia pun dengan cepat menjadi lautan yang sangat besar dan luas.

Nabi Nuh bersama orang-orang yang beriman lainnya dan hewan-hewan di dalam kapal laut, berlayar dengan selamat di atas gelombang lautan banjir yang sangat dahsyat.
Setelah berbulan-bulan lamanya, Nabi Nuh beserta orang-orang beriman lainnya mulai khawatir dan gelisah, karena persediaan makanan mulai berkurang.

Masing-masing penumpang pun mulai bertanya-tanya, apakah banjir besar itu memang tidak berubah atau bagaimana? Mereka pun berupaya mencari dan meminta kepastian.
Atas permintaan dan desakan tersebut, Nabi Nuh mengutus seekor burung dara ke luar kapal untuk meneliti keadaan air dan kemungkinan adanya makanan.

Setelah beberapa lama burung itu terbang mengamati keadaan air, dan kian kemari mencari makanan, ternyata upayanya sia-sia belaka. Burung dara itu hanya melihat daun dan ranting pohon zaitun (olijf) yang tampak muncul ke permukaan air. Ranting itu pun di patuknya dan dibawanya pulang ke kapal.

Atas datangnya kembali burung itu dengan membawa ranting zaitun, Nabi Nuh mengambil kesimpulan bahwa air bah sudah mulai surut, namun seluruh permukaan bumi masih tertutup air, sehingga burung dara itu pun tidak menemukan tempat untuk istirahat.
Maka kabar dan berita itu pun disampaikan Nabi Nuh kepada seluruh anggota penumpangnya.

Atas dasar fakta tersebut, para ahli sejarah menamakan Nabi Nuh sebagai seorang pencari berita dan penyiar kabar (wartawan) yang pertama kali di dunia.

Malah ada yang menyimpulkan bahwa Kantor Berita pertama di dunia adalah Kapal Nabi Nuh.

Dalam sejarah Kerajaan Romawi disebutkan bahwa Raja Imam Agung menyuruh orang membuat catatan tentang segala kejadian penting. Catatan itu dibuat pada annals (papan tulis yang digantungkan di serambi rumah raja). Catatan pada papan tulis itu merupakan pemberitahuan bagi setiap orang yang lewat dan memerlukannya.

Pengumuman sejenis itu dilanjutkan oleh Julius Caesar pada zaman kejayaannya.
Julius Caesar mengumumkan hasil persidangan senat, berita tentang kejadian sehari-hari, peraturan-peraturan penting, serta apa yang perlu disampaikan dan diketahui rakyatnya, dengan jalan menuliskannya pada papan pengumuman berupa papan tulis pada masa itu (60 SM).

Papan tulis itu dikenal dengan nama acta diurna dan diletakkan di Forum Romanum (Stadion Romawi) untuk diketahui oleh umum. Terhadap isi acta diurna tersebut setiap orang boleh membacanya, bahkan juga boleh mengutipnya untuk kemudian disebarluaskan dan dikabarkan ke tempat lain.

Acta diurna itulah yang disebut-sebut sebagai cikal bakal lahirnya surat kabar harian.

Seiring kemajuan teknologi informasi, maka yang bermula dari laporan harian maka tercetaklah menjadi surat kabar harian.

Dari media cetak berkembang ke media elektronik, dari kemajuan elektronik terciptalah media informasi berupa radio.

Tidak cukup dengan radio yang hanya berupa suara muncul pula terobosan baru berupa media audio visual yaitu TV (televisi).

Media informasi tidak puas hanya dengan televisi, maka lahirlah internet, sebagai jaringan yang bebas dan tidak terbatas.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah lahir banyak media (multimedia). Seorang yang membuka internet, bisa sekaligus mendengar berita radio, atau mendengarkan musik, atau menonton siaran televisi.


SEJARAH JURNALISME INDONESIA

Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.

Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.

Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.

Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai media komunikasi.

Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia (TVRI) muncul dengan teknologi layar hitam putih.

Di masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan (pemberangusan) media massa.

Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh nyata dalam sensor kekuasaan ini.

Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan (Deppen) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto sebagai Presiden RI, pada 1998. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi kewartawanan.

Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.

Selasa, 25 Maret 2014

Habis Praktek tolak peluru ..

Yosep Jhon

Yosep Jhon

Foto saat saya Kerja di Rantau Pulung

Salah satu hobby saya adalah mengumpulkan photo2 dari jaman ki benen ( alias jadul) hingga saat ini. Bagi saya photo adalah sebuah kenangan beragam rasa tanpa bicara.  Tak heran orang2 asing selalu menyimpan photo2 dan video keluarga hingga beberapa generasi. Saya selalu menyimpan photo2 keluarga di dalam album walau sekarang sudah banyak sarana penyimpan photo online.

Ada 3 tempat penyimpanan utama  photo2 kenangan saya yaitu album, CD ( Movie Maker) , USB hard drive ( kapasitas 640 GB)   dan laptop.


ini adalah foto saya sewaktu  kerja  bloking blok di gunta samba.,,,pengalaman saya saat bekerja bloking blok sangat menyenakan..ada suka mau pun duka,,,sukanya yaitu selalu mendaki gunung seperti bolang hehehe......tapi lebih menyenakan lagi ya itu saat berada di dalam hutan and bisa ketemu ama orang hutan hehehe,,,,,,,dukanya ya itu tidak ada cas hp hehe